WHAT'S NEW?



Bahan-bahan:
  • 2 kotak soya
  • 1 mug air
  • 1 pack agar-agar tali 10g/12g
  • Gula melaka/Gula biasa
Cara-cara:
  1. Masak agar-agar bersama 1 mug air
  2. Setelah agar-agar hancur masukkan 2 kotak soya
  3. Tapis dan masukkan ke dalam bekas kemudian sejukkan
  4. Masak gula melaka/gula biasa dengan air yang secukupnya dan tapis.
  5. Campurkan air gula melaka/gula biasa tadi dengan taufu fa tadi



Latihan otot bahu dengan bodyweight training sengat mudah dilakukan karena banyak sekali macam gerakan bodyweight training yang melibatkan otot bahu. Selain itu bodyweight training sangat efektif karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
1. Arm circle
Gerakan pertama dan yang amat mudah dilakukan untuk melatih otot bahu dengan bodyweight training adalah  arm circle. Gerakan ini dilakukan dengan meluruskan tangan ke samping lalu putar ke depan/ kebelakang berulang ulang. Latihan ini dapat melatih fleksibilitas bahu.

2. Push up
Push up adalah latihan standar yang dapat membentuk otot bagian atas tubuh kita termasuk bahu. Gerakan push up membutuhkan kekuatan bahu yang besar untuk menahan beban tubuh kita sehingga latihan push up akan sangat membantu untuk latihan otot bahu.

3. Pull up

Gerakan pull up biasanya digunakan untuk melatih otot punggung, tapi jangan salah, gerakan ini tidak hanya melatih otot punggung namun juga forearm, lengan, dada, bahu, hingga perut. Otot bahu berperan penting dalam melakukan gerakan ini, Pull up mengangkat seluruh tubuh ke atas sehingga otot bahu pun dibutuhkan untuk melakukannya.

4. Plank
Plank adalah latihan gerakan statis namun sangat efektif untuk pembentukan otot mulai dari otot bahu hingga ke paha. Gerakan plank membutuhkan otot bahu untuk menahan posisi dalam waktu yang lama sehingga otot bahu menjadi lebih kencang dan stabil.

5. Shoulder taps

Shoulder taps merupakan gerakan yang sederhana namun dapat menjadi latihan yang baik untuk otot bahu. Anda dapat melakukan ini dengan memulai gerakan ini dengan posisi awal push up setelah itu tepuk salah satu bahu anda dengan tangan lainnya dan lakukan secara bergantian.

6. Plank jump in

Latihan plank jump in dapat melatih otot dari bahu hingga kaki. Gerakan ini merupakan gerakan yang sederhana namun cukup melelahkan bila belum terbiasa melakukannya. Anda dapat memulai gerakan ini dengan posisi jongkok lalu letakkan kedua telapak tangan di lantai. Setelah itu lemparkan kaki anda ke belakang dengan menjadikan tangan anda sebagai tumpuan seperti pada posisi awal push up. Tarik kembali kaki anda hingga kembali pada posisi jongkok dengan telapak tangan tetap menempel di lantai. Selain melatih otot, latihan ini juga berguna untuk membakar lemak secara efektif.

7. Jumping jack

Jumping jack adalah gerakan aerobik yang amat sederhana dan mudah dilakukan. Gerakan ini dapat melatih fleksibilitas otot bahu. Anda hanya perlu melompat sambil menepukkan tangan diatas sehingga otot bahu bekerja.










Bahan-bahan:
  1. 1 cawan air kelapa.
  2. 1 cawan isi kelapa.
  3. 2 scoop ais krim vanilla
  4. 1 cawan ais
Topping:

  1. Ais krim vanilla/ isi kelapa
Cara-cara:

  1. Blend air kelapa, isi kelapa, ais krim vanilla dan ais.
  2. Tuang ke dalam cawan dan tambah ais krim sebagai topping.



1.       Nafas. Teknik nafas sebenarnya lebih ke pola, yaitu perpaduan antara dalamnya nafas dan ritmenya. Dalam nafas yang paling baik adalah bernafas dalam-dalam walaupun sedikit lebih lama. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak persentasi volume udara yang masuk sampai paru-paru dalam satu hembusan. Dibandingkan bernafas dengan dangkal yang lebih singkat, cara ini masih lebih baik. Sementara ritme nafas yang baik adalah mengikuti langkah kaki, sehingga gerakan seluruh tubuh serasa harmonis. Umumnya, ritme pernafasan yang cocok adalah 3 - 3 (menghirup selama 3 langkah kaki, menghebus selama 3 langkah kaki), sementara atlet professional biasanya menggunakan ritme 2 - 2.Namun perpaduan ritme dan dalamnya nafas tergantung pada kemampuan pribadi. Hal tersebut dilakukan dengan merasakan pengaruh kelipatan ritme terhadap kelipatan volume udara yang masuk. Misalkan, jika dari pola asal, ritme ditambah dua kali lebih lama sementara volume yang masuk tidak mencapai lebih dari dua kali lipat, maka pola asal yang lebih baik.
2.       Postur Tubuh. Bagaimana bentuk tubuh ketika berlari akan sangat menentukan performa yang dapat dihasilkan. Postur tubuh yang baik akan menghemat tenaga tubuh sehingga dapat berlari cepat tanpa kelelahan dengan cepat. Postur tubuh yang benar adalah:
a.       Badan miring ke depan
Badan yang dimiringkan ke depan dapat memanfaatkan gravitasi sebagai dorongan berlari sehingga kaki tidak banyak mengelurakan tenaga. Posisi ini juga membolehkan tubuh untuk melakukan akselerasi yang besar tanpa kehilangan keseimbangan
b.      Badan lurus tanpa ditekuk
Hal ini bertujuan untuk memperluas ruang perut dada dan mempermudah pernafasan. Perut yang lurus juga mencegah keram perut yang sering terjadi pada pelari pemula.
b.      Kepala tegak
Kepala yang tidak menunduk akan memudahkan pernafasan dengan memastikan saluran tenggorokan tetap terbuka lebar. Pandangan yang terarah ke depan juga membantu mental untuk terus maju dan waspada terhadap apa yang ada di depan.


3.       Gerakan Tubuh. Hal terkahir namun tak kalah penting juga adalah gerakan tubuh yang tepat. Gerakan juga akan menentukan berapa banyak dorongan yang dapat dihasilkan untuk setiap tenaga yang dihabiskan. Gerakan tubuh yang baik memiliki beberapa poin antaranya:
a.       Pola langkah
Langkah kaki yang paling efisien adalah langkah yang pendek dan turnover yang tidak terlalu cepat. Gerakan ini terbukti dapat menghasilkan dorongan yang cukup tanpa cepat melelahkan kaki, karena kaki tidak menjadi terlalu miring dalam menyangga berat tubuh. Frekuensi langkah yang terbaik digunakan adalah 3 langkah per detik, langkah kaki tetap pendek tetapi jarak yang dijangkau dalam satu langkah yang dapat diatur untuk menyesuaikan pace.
Langkah yang lebar memang menghasilkan dorongan lebih banyak, tetapi menghabiskan tenaga dan melelahkan kaki dengan jauh lebih banyak. Langkah lebar cukup untuk lari sprint saja, gunakan langkah pendek untuk lari jarak jauh.

b.      Posisi injakan kaki
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi menginjakkan kaki. Selalu langkahkan kaki tegak lurus dibawah pinggang lalu dari posisi itu tendang ke belakang. Jika kaki sampai melangkah lebih depan lagi, akan menyebabkan tubuh ‘mengerem’. Ini disebabkan momentum badan yang disalurkan ke kaki yang sedang miring ke depan, akan menghasilkan pantulan yang mengarah ke belakang sehingga mengurangi momentum tubuh dan memperlambat lari. Posisi injakan ini juga tepat dengan stride pendek.


c.       Titik injakan dan dorongan pada telapak kaki
Titik injakan yang paling tepat adalah pada bagian tengah telapak kaki. Jika terlalu belakang mendekati tumit menyebabkan kehilangan momentum tubuh sementara terlalu depan menyebabkan otot betis cepat lelah. Injakan pada bagian tengah kaki berarti telapak kaki separas dengan permukaan, sesaat sebelum injakan. Lalu, gunakan telapak bagian depan yaitu sekitar persendian pangkal jari sebagai titik dorong, untuk propulsi kaki yang lebih baik.

d.      Pola injakan
Dalam melangkah, jangan terlalu lama menginjak permukaan tanah. Cukup seperti menyikat tanah dengan halus dan singkat. Jika terlalu lama, kaki akan seperti melekat pada permukaan dan akhirnya meperlambat lari.
Dengan menggabungkan keempat poin diatas, kaki akan terlihat seperti berputar dan mengalir dengan semilir dibawah tubuh. Tidak ada sama sekali pantulan atau dorongan ke belakang yang dirasakan tubuh. Jika hal ini terjadi, maka langkah kakinya sudah efisien.

e.      Gerakan lengan
Jangan meremehkan lengan, karena inilah yang menjadi penyeimbang gerakan kaki. Saat berlari, tekukan lengan yang baik adalah 90o dengan ayunan lengan yang juga sekitar 90o. ketika tangan diayunkan, usahakan ayunan selurus mungkin dengan sedikit kemiringan. Ayunan sebaiknya tidak melewati garis tengah tubuh, agar tidak mempersempit ruang paru-paru.

f.      Gerakan Badan bagian atas
Ayunan putaran badan dapat membantu lengan dalam menstabilkan pergerakan tubuh. Arah putaran selalu berlawanan dengan arah putaran kaki jika dilihat dari atas, dengan intensitas ayunan yang tidak terlalu besar. Ayunan badan juga dapat memberi kekuatan gerakan ekstra pada kaki.


Sumber : PanduanPelari



Bahan-bahan:

  1. 4 keping halia dihiris nipis dan ditumbuk sedikit
  2. 8 ulas bawang putih.
  3. 5 ketul ayam dipotong kecil.
  4. 8 tangkai cili kering di potong kasar.
  5. Dry mushrooms 10 biji dipotong kasar " sebiji dipotong 4 atau 5 slice" dan direndam dalam air panas selama sejam.
  6. 5 sudu besar sos tiram, 6 sudu besar kicap lemak manis, 3 sudu besar kicap manis, 1/2 sudu besar kicap pekat 1 sudu kecil minyak bijian.
  7. 4 sudu besar tepung jagung dilarutkan dalam air.
  8. Sayur sawi, Yee Mee dan telur.
  9. Hot plate ( boleh diganti pan/kuali).
Cara-cara:


  1. Masukkan 3 sudu besar minyak masak dan tumiskan halia dan bawang putih. Guna api yang perlahan dan kacau sampai kekuningan.
  2. Masukkan cili kering dipotong kasar.
  3. Setelah garing, masukkan ayam dan satu mug air, letakkan sedikit garam dan didihkan dalam 5 minit kemudian masukkan cendawan kering.
  4. Masukkan kesemua kicap yang dinyatakan tadi dan tambah 3 mug air sehingga mendidih.
  5. Setelah kuah telah mendidih dan ayam telah empuk, masukkan bancuhan tepung jagung sedikit demi sedikit sambil kacau untuk mengelakkan tepung tidak berketul dan apabila sejuk tidak menjadi keras.
  6. Panaskan hot plate, masukkan sedikit kuah tadi dan letakkan yee mee, sayur dan telur.
  7. Buka api pada tahap maksimum dan tunggu sehingga masak.
  8. Boleh dihidangkan.